image by: Catholic Herald
Beberapa hari
yang lalu, dunia digegerkan dengan ditandatangani nya referendum tentang
keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa.
Banyak orang yang
mendukung hal ini, banyak juga yang menentang hal ini, namun tidak sedikit yang
tidak peduli dengan hal ini.
Seperti yang
dikutip dari BBC, dengan adanya peristiwa ini, banyak imigran di Inggris yang
merasa tidak aman tinggal di Inggris, namun hal ini akan segera diatasi oleh
pemerintah setempat, karena sudah berbau rasisme.
Berikut ulasan
yang mungkin perlu kalian ketahui, agar sedikit melek dengan dunia politik
dunia.
Inggris memilih
untuk keluar dari Uni Eropa menyusul referendum dengan hasil 52% untuk berpisah
dan 48% tetap bergabung.
Apakah keluarnya
Inggris dari Uni Eropa setelah 43 tahun akan membuka jalan terpecahnya Britania
Raya?
Itulah satu dari
sejumlah pertanyaan yang muncul dari Facebook BBC Indonesia menyangkut Brexit,
Britain Exit atau keluarnya Inggris.
Hashtag dan
kata-kata Brexit, Britania Raya dan Uni Eropa menjadi trending topic di twitter
Indonesia setelah hasil referendum keluar.
Hashtag #Brexit
disinggung lebih dari 3,5 juta kali dan menjadi trending topic di sejumlah Negara
lain juga
Inilah sejumlah
hal yang perlu Anda ketahui tentang referendum Uni Eropa.
Apakah keluarnya
Inggris akan membuat Inggris terpecah?
Komentar dari
Facebook BBC Indonesia tentang Brexit termasuk dari Axel Lenzun yang menulis, “Awal
tercerai berainya Britania Raya?”
Britania Raya
terdiri dari England, Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara. Menteri Besar
Skotlandia Nicola Sturgeon mengatakan hasil referendum ini “secara demokratis
tidak dapat diterima” karena Skotlandia memilih untuk tetap bergabung dengan
Uni Eropa.
Sturgeon
mengatakan referendum kemerdekaan yang kedua “sangat mungkin” dilaksanakan.
Dua mantan
perdana menteri Inggris, Sir John Major dan Tony Blair awal bulan Juni ini
memperingatkan bahwa keluar dari Uni Eropa “akan merusak kesatuan” Britania
Raya.
Apa artinya bagi
Irlandia Utara?
Wakil Menteri
Besar Martin McGuinness mengatakan dampaknya terhadap Irlandia Utara “akan
sangat dalam” dan keseluruhan Irlandia harus dapat memilih reunifikasi. Namun Menteri
Besar Arlene Foster mengatakan hal ini tidak akan terjadi.
Apa yang baru
saja terjadi?
Referendum yang
diselenggarakan pada tanggal 23 Juni adalah untuk memutuskan apakah Inggris
harus keluar atau tetap dalam Uni Eropa. Yang memilih keluar atau yang disebut Brexit
mencapai 52% sementara yang tetap 48%
Mereka yang
menggunakan hak suaranya mencapai 71,8% dengan lebih dari 30 juta orang yang
memilih, jumlah terbesar sejak pemilu tahun 1992
Wilayah mana saja
yang memilih keluar dan tetap bergabung?
England memilih
Brexit dengan angka 53,4% - 46,6% begitu juga dengan Wales.
Skotlandia dan
Irlandia Utara memilih untuk tetap bersama Uni Eropa.
Apakah Uni Eropa?
Salah satu
pertanyaan lain yang muncul lewat media social BBC Indonesia dari Maulana
Canvill yang menanyakan tentang Uni Eropa.
Uni Eropa adalah
kemitraan ekonomi dan politik dengan anggota 28 negara. Organisasi ini dimulai
setelah Perang Dunia II untuk meningkatkan kerjasaman ekonomi dengan harapan Negara-negara
yang menjadi mitra dagang akan menghindari perang satu sama lain.
Uni Eropa
berkembang menjadi “pasal tunggal” sehingga barang dan orang dapat berpindah
secara bebas.
Organisasi ini
juga memiliki mata uang tunggal, euro yang digunakan oleh 19 negara anggota,
parlemen sendiri dengan sejumlah peraturan termasuk lingkungan, transportasi,
hak konsumen sampai biaya ponsel.
Apakah Pernah ada
Negara anggota lain yang keluar dari Uni Eropa?
Belum pernah ada Negara anggota
yang keluar sebelumnya. Namun Greenland, salah satu kawasan Denmark di luar
negeri, mengadakn referendum tahun 1982 setelah mendapatkan otonomi yang lebih
besar dari memilih keluar dengan hasil 52% dan 48% tetap bergabung.
Sumber : BBC Indonesia, google image