Pages

Tuesday 28 June 2016

What’s Inside the Queen’s Handbags? part 1




Di tengah perayaan ulang tahun Ratu Inggris, Elizabeth II yang ke 90, Lindsay Baker mengkaji pakaian wanita yang paling banyak difoto dalam sejarah ini.

Ratu tidak pernah tunduk pada fashion. Seperti dikatakan perancang mode kerajaan Sir Norman Hartnell dengan tegas kepada New York Times di tahun 1953, “Ratu dan Ibu Suri tidak ingin menjadi penentu fashion. Itu adalah pekerjaan orang-orang yang melakukan hal yang tidak penting”

Dengan kata lain, Ratu memegang mode dengan tas. Gayanya bermula saat dia mulai bertahta dan tidak pernah bergeming, jadi tidak ada corak 70-an atau hiasan tambahan 80-an. 


Gaya ratu tetap dan terkait dengan jati dirinya, dan meskipun sepertinya tidak banyak yang dilakukan, hal ini menghasilkan pesan yang diinginkan. Kekuasaan yang tidak berubah, taktis dan diplomasi, dan jika diperlukan, keanggunan yang mewah.

Dalam bukunya Luella’s Guide To English Style, Luella Bartley mencatat aturan berpakaian kelas atas, “Satupun tidak terlihat baru, korban fashion akan kedinginan, kalau Anda berusaha sama saja dengan telah kalah, tradisi yang paling penting, tempatnya adalah di luar kota.” Seragam ratu memperlihatkan hal-hal ini. Itu adalah gayanya dan dia terus mengenakannya, dan hal ini banyak artinya. 


Pada kunjungan Obama baru-baru ini ke Windsor Castle di ulang tahun ke-90 nya, Ratu dan Duke of Edinburgh menyambut tamunya di halaman. Range Rover dijalankan oleh Duke sendiri. Ratu mengenakan setelah biru muda, dengan scarf dikepala biasa diikat di bawah dagu. Gayanya tidak resmi, ramah dan dikenal orang banyak.

Penutup kepala menyatakan gaya yang tidak mentereng, tahan cuaca, luar kota, praktis dan ini adalah gaya kerajaan sejak 40-an saat Putri Elizabeth muda dan saudaranya Putri Margaret dipotret pada pameran kuda kerajaan. Keduanya memakai scarf berbunga.

Gaya ini ditiru Jackie Kennedy dan Audrey Hepburn, dan bahkan di panggung busana perancang seperti Dolce & Gabbana beberapa tahun ini.

Lewat gaya ini, Ratu bukan hanya menunjukkan dirinya, tetapi wanita pedesaan Inggris, nenek dengan anjing di kakinya dan Racing Post di tangannya. Ini sentuhan ‘Brenda’ (julukan kelas pekerja yang dipakai Private Eye saat mengacu ke ratu) pada gaya ini yang membuatnya menarik.

‘Selalu wajar’
Di Balmoral, gaya ratu bahkan semakin tidak resmi. Sejak tahun 50-an, tidak berubah, jaket tweed atau setelah rajut dan rok lipit motif kotak Balmoral.

Tartan dengan warna abu-abu, hitam dan merah tersebut adalah motif pribadi kerajaan yang diciptakan Ratu Victoria dan Pangeran Albert setelah mereka memiliki tempat tersebut. 

Sumber : BBC Indonesia, getty image