Setiap tanggal 25 Desember, dirayakanlah oleh umat kristiani sebagai Hari Raya Natal, yang di klaim sebagai hari kelahiran Yesus Kristus. Ya! bahkan kalender mewarnai dirinya dengan tinta merah untuk hari raya ini.
Tidak pernahkan terbesit dalam benak Anda, umat kristiani, pertanyaan : "Apa benar ya, kelahiran Yesus tanggal 25 Desember?" --- pertanyaan awam. Atau mungkin jika, Anda lebih kritis, pikiran Anda mengeluarkan pertanyaan; "Kan itu winter, apa iya sih gembala-gembala ngasih rumput dombanya di padang rumput?" ---
Memasuki akhir November, di mall-mall, cafe-cafe, di hotel-hotel, sudah terlihat persiapan untuk memasang pohon Natal, beserta perhiasan, pengurus gereja sudah mempersiapkan kado-kado natal jauh-jauh hari, mall-mall sudah mulai 'memanipulasi' harga mereka dengan embel-embel "Christmas Sale 70% OFF!!" menarik bukan? Padahal mungkin, Anda tidak tahu jika harga sudah di mark up ratusan persen---mungkin, atau menutup mata?
Suasana Natal, ya dimana warna hijau, merah dan emas mendominasi setiap pintu masuk pusat perbelanjaan.
Umat kristiani merayakannya---sebagian besar, sebagian kecil tidak merayakannya. Sebagai contoh: Kristen Ortodoks, Kristen Rasuli, Kristen Yehova (saksi yehova), maupun Kristen Messianic, kebanyakan dari mereka tidak merayakan Natal.
Salah satu pastor dari Worldwide Church of God , California AS, Herbert W. Amstrong, menyatakan dengan tegas, bahwa tidak ada sama sekali di dalam alkitab perintah untuk merayakan Natal. Tradisi pohon natal, sinterklas, pit hitam, hadiah natal, sama sekali tidak ada dalam Alkitab. ---- bisa digunakan sebagai acuan pertanyaan logis 'Mengapa merayakan Natal tanggal 25 Desember?'
Pertanyaannya: Lalu pertanyaan Natal itu perayaannya siapa?
Mari kita pelajari bersama,
Pada awalnya, Gereja tidak merayakan Natal sampai abad ke-4 Masehi.
Pada abad ke 5, penguasa Roma saat itu, Kaisar Konstantine memerintahkan untuk merayakan Natal.
Loh jadi Natal itu perintah manusia?
Sebelum dijawab, mari dilanjutkan bacanya gaes ^_^
Merayakan Natal bagi orang Kristen maupun non-Kristen, sering dianggap bodoh oleh orang yang 'tau' akan sejarah. ---- well I admit it.
Mari berpikir logis,
Jika Yesus dilahirkan di bulan Desember, maka secara penanggalan Yahudi akan jatuh pada bulan Tevet (Desember - Januari) dimana bulan tersebut adalah bulan yang sangat dingin (bisa mencapai 5 derajat celcius)
Domba-domba pastinya akan mati kedinginan jika digembalakan di padang rumput di bulan ini.
Padahal, di dalam alkitab ditulis bahwa sewaktu Yesus lahir, para gembala di padang rumput didatangi oleh malaikat Tuhan yang memberitahu kalau ada penyelamat dunia yang telah lahir. (Lukas 2 :8-20)
Masih ngga percaya?
Oke, mari buka kitab perjanjian lama, Kidung Agung 2 dan Ezra 10:9,13, disitu dijelaskan bahwa gembala tidak menggembalakan dombanya pada musim dingin.
Lalu kenapa ada hari Natal?
Hayuk jadi lebih pinter guys,
Asal mula hari raya Natal adalah hari raya pemujaan terhadap dewa matahari (Saturnalia Celebration).
Perayaan ini dibuat oleh Kaisar Konstantin itu sendiri, pada tahun 325, saat ia menang perang melawan jendral Maximeus dan memproklamirkan kekristenan menjadi agama negara.
Semua orang dipaksa untuk memeluk agama kristen dan perayaan Saturnalia adalah merupakan perayaan tradisi Roma dan para penyembah dewa matahari.
Mereka mengubah dewa Saturnalia menjadi Yesus? -- Setuju? Mau?
Kepercayaan pagan (penyembahan berhala) bangsa Romawi kuno mengenal perayaan Brumalia (25 Desember) sebagai kelanjutan dari perayaan Saturnalia (17-24 Desember), dua perayaan menjelang tahun baru Gregorian. Kedua perayaan itu dilakukan untuk menyambut datangnya matahari baru. Salah satu dewa bangsa Romawi kuni adalah Dewa Matahari (Sun God --- Sun-day??)
Sejarah dunia mencatat, menjelang abad ke-1 hingga pada abad ke-4 Masehi, dunia Barat (Eropa) dikuasai Imperium Romawi yang menganut keperayaan paganisme politeisme (menyembah banyak dewa). Para pemeluk agama Kristen yang minoritas saat itu dikejar-kejar dan disiksa penguasa Romawi.
Kepercayaan pagan ini berasal dari zaman Babilonia di bawah kekuasaan Raja Nimrod (Raja Namrudz) kepercayaan ini tumbuh setelah terjadi air bah, zaman Nuh.
Di Mesir sendiri, setiap tanggal 25 Desember diadakan perayaan sebagai hari kelahiran anak dari Dewi Isis (Dewi Langit)
Ada temen ane yang bilang,
"Kan Natal cuman perayaan aja, karena tidak ada yang tahu tentang hari kelahiran Yesus yang sebenarnya, jadi... sah sah aja dirayakan 25 Desember. "
Gw: *dalem hati--- palelu peyang sah sah aja, misal ngga tau tanggal persisnya, tapi kan dilihat dari scene alamnya udah jelas beda keleus. Dan bisa ditelusur sebenernya kapan sebenernya Yesus lahir itu---*
"Ow gitu ya, sekarang kalo elu lahir tanggal 28 Mei , tapi gw rayain dan gw selametin elu tanggal 30 Desember, elu mau kaga?" tanya gw ke dia
Temen gw: "ya enggak lah, gw kan lahir 28 Mei."
Gw : *dalem hati (lagi) Bego lu ah....*
"Hehehe" gw nyengir aja akhirnya
Turut berdukacita juga , banyak orang Kristen yang ngga tau sejarah, jangan bilang sejarah ngga ada hubungannya dengan kitab suci. Salah ituh. Justru mereka ngga boleh sakit hati kalo dikatain bego sama orang dari agama lain, salah dia sendiri cuma mau ikut ikutan. Kalo gw pribadi, udah kaga ngerayain Natal, karena gw tau itu ngga di perintahkan di Alkitab, dan kalo gw ngerayain Natal, gw ngerayain hari raya pagan dong, gw nyembah berhala dong, ogah gw, terlalu beresiko di akherat.
Sumber: aleftaw.com , valentine day, natal, tahun baru, Halloween, so what by Rizky Ridyasmara
Lalu bagaimana dengan simbol simbol natal?
Trus kapan perkiraan Yesus lahir?
Gw share di postingan berikutnya~
Thanks sudah baca hehehehe <3 <3