Hi readers!
Pada artikel ini,
Saya akan membahas apa itu halal dan apa itu kosher. Seperti yang kita ketahui
akhir-akhir ini banyak dijumpai di dunia maya kata-kata ‘kosher’ bahkan gerai
McDonald menyediakan gerai khusus ‘Kosher’.
Lalu apakah halal
sama dengan kosher, apa saja yang halal dan apa saja yang kosher? Mari kita
telusur lebih dalam tentang hal ini.
Kata kosher dalam
kamus Inggris-Indonesia (John M Echols dan Hassan Shadily, 1998) diterjemahkan
sebaagai “HALAL” dengan contoh kosher meat sama dengan “daging HALAL”.
Terjemahan ini
sebenarnya tidak sesuai dengan arti sesungguhnya dari kosher. Dalam Webster
World University Dictionary, disebutkan bahwa kosher atau kashrut/kasher
sebagai ceremonially clean; conforming to Jewish dietary law. Kosher adalah
istilah agama Yahudi yang menurut hukum Talmud kemudian menjadi hukum agama
Yahudi.
Dalam kacamata Yahudi,
makanan dan hewan yang boleh dimakan disebut kosher, kashrut atau kasher. Sedangkan
lawannya yang tidak boleh dimakan disebut trefa atau trayfah. Kedua istilah itu
sepintas lalu memang mirip dengan HALAL dan haram bagi umat Islam.
Pada kenyataannya
memang ada hal-hal yang sama antara kedua pengeryian tersebut. Kosher tidak
menghendaki adanya unsur babi dalam makanan dan minuman. Selain itu hewan
(sapi, kaming, domba, dll) harus disembelih dengan menggunakan pisau tajam dan
tidak boleh dimatikan dengan cara dipukul, dipelintir atau diterkam binatang
buas.
HALAL
Dalam hukum
Islam, HALAL dalam makanan bukan saja menyangkut apa yang boleh dimakan dan apa
yang tidak boleh dimakan, tetapi juga menyangkut prasyarat binatang yang akan
disembelih, cara menyembelih, ritual penyembelihan, persiapan makanan sebelum
dihidangkan, dll.
Dalam
mempersiapkan makanan yang HALAL, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
- · Binatang harus hidup dan sehat pada saat penyembelihan
- · Binatang yang disembelih harus binatang HALAL uuntuk disembelih
- · Semua darah harus dikucurkan keluar badan binatang setelah disembelih
- · Yang harus menyembelih adalah seorang Muslim
- · Penyembelihan harus dengan pisau yang sangat tajam dan harus sekali sembelih
- · Setiap sebelum menyembelih, menyebutkan basmallah atau nama Allah setiap kali akan menyembelih
- · Dalam menyimpan makanan HALAL, tidak boleh bercampur dengan makanan yang haram. Karena akan menjadi haram
KOSHER
Dalam kosher
Yahudi, peraturan-peraturan umumnya adalah sebagai berikut:
- Binatang yang disembelih harus binatang yang kosher (yang diperbolehkan dalam hukum makanan Yahudi)
- Seperti halnya dalam HALAL, dalam kosher binatang yang disembelih harus dalam keadaan hidup dan sehat pada waktu disembelih
- Darah dari binatang yang disembelih harus mengucur keluar juga
- Namun dalam Kosher ada beberapa bagian dari binatang yang tidak boleh dimakan
- Khusus untuk buah dan sayuran, harus diinspeksi dulu agar tidak ada hama yang ikut termakan
- Pengucapaan nama Tuhan cukup sehari sekali untuk seluruh binatang yang akan disembelih pada hari itu
- Dalam Kosher, daging dan susu (juga produk-produk yang terbuat dari susu seperti keju, mentega dan lain lain) tidak boleh dicampur, baik dalam penyimpanannya maupun pada saat memakannya, jadi makanan seperti cheese burger adalah tidak kosher (tidak boleh) menurut agama Yahudi. (Beberapa sekte Yahudi bahkan ada yang tidak memperbolehkan ikan dicampur dengan daging)
- Produk-produk anggur yang tidak dibuat oleh orang Yahudi tidak boleh dikonsumsi)
(Anonym, 2007)
Karena kemiripan
pengertian dua istilah itu, maka orang-orang Yahudi mempromosikan bahwa kosher
food adalah makanan Halal untuk produk tersebut. Pengertian ini kemudian
dikampanyekan dan disebarluaskan ke seluruh dunia. Di Amerika Serikat, konsumen
kosher food jauh melebihi jumlah konsumen pemeluk Yahudi Ortodok, yang
menghendaki makanan kosher. Hal ini disebabkan karena kaum Muslim dan Kristen
Advent juga ikut menjadi konsumen makanan kosher.
Meskipun ada
kemiripan antara Halal dan kosher, sebenarnya keduanya adalah berbeda. Ada
barang haram yang masuk kategori kosher, sebaliknya ada juga makanan Halal yang
masuk dalam kategori treyfah (Anonim, 2009)
Untuk lebih
jelasnya, persamaan dan perbedaan antara Halal dan kosher dapat dilihat pada table
di bawah ini:
Jenis Makanan
|
Halal (Islam)
|
Kosher
(Yahudi)
|
Babi
|
Tidak
boleh
|
Tidak
boleh
|
Sapi,
biri-biri, kambing, dsb
|
Boleh
|
Boleh,
tapi hanya bagian depan saja
|
Ayam
|
Boleh
|
Boleh
|
Kelinci
|
Boleh
|
Tidak
Boleh
|
Ayam
hutan, bebek, angsa
|
Boleh
|
Tidak
boleh
|
Alkohol
|
Tidak
boleh
|
Boleh
|
Gelatin
|
Boleh
(dari binatang Halal)
|
Boleh,
meski dari binatang non kosher
|
Keju
|
Boleh
asal dari binatang halal
|
Boleh,
Enzim dari binatang apapun (asal tidak tercampur daging)
|
Binatang
Amfibi
|
Tidak
boleh
|
Tidak
boleh
|
Burung
pemangsa
|
Tidak
boleh
|
Tidak
boleh
|
Binatang
karnivora
|
Tidak
boleh
|
Tidak
boleh
|
Binatang
laut
|
Boleh
|
Boleh,
namun hanya yang bersirip dan yang bersisik saja (kerang dan cumi cumi tidak
boleh)
|
Tumbuhan
Laut
|
Boleh
|
Boleh
|
Darah
|
Tidak
boleh
|
Tidak
boleh
|
(Anonim , 2007)
Perbedaan
tersebut menyebabkan implikasi yang sangat luas dalam konteks makanan HALAL.
Produk-produk yang mengandung gelatin bisa saja dianggap sebagai makanan
kosher. Demikian juga minuman yang mengandung alcohol, seperti ine, yang oleh
ajaran Islam jelas-jelas haram, di kalangan Yahudi masih diperbolehkan dengan
jumlah tertentu.
Di sisi lain, ada
juga makanan yang Halal dan thayib menurut Islam, tetapi tidak kosher menurut
Yahudi. Contohnya adalah kelinci, ungags liar, ikan yang tidak bersirip atau
bersissik, kerang dan tidak boleh makan daging bersama susu kecuali waktu
makannya terpisah. Selain itu potongan-potongan daging tertentu, meskipun dari
hewan yang Halal, juga dianggal tidak kosher.
Dari
penjelasan-penjelasan di atas, Halal jelaslah tidak sama dengan kosher. Demikian
juga Haram tidak sama dengan treyfah. Keduannya memiliki dasar filosofis dan
teknis pelaksanaan yang berbeda. (KA Endin dan Nur Wahid, 2009)
Penulis: Heny
Ratri. E (halalcorner.id)
Menurut pandangan
lain:
Kosher berasal
dari bahasa Ibrani yang berarti “yang pas untuk dimakan” (fit to eat). Kosher
bersumber dari kitab Pejanjian Lama (Tannakh). Kosher dipraktekkan di agama
Yahudi (Judaism) –yang merupakan akar iman orang Kristen—Dalam Judaism, hanya
makanan yang kosher lah yang boleh dikonsumsi, itupun dalam jumlah yang
secukupnya, tidak berlebihan.
Makanan apa saja yang termasuk Kosher?
- Sayuran : Semua tanaman ; sayur, buah dan biji adalah kosher (sepanjang tidak membahayakan dan tidak tercampur dengan serangga)
- Ikan : semua ikan yang memiliki sirip dan sisik adalah kosher. Ikan yang lain dan semua makhluk air yang lain adalah tidak kosher (treyfah / haram). Contoh hewan laut yang haram (tidak kosher) : udang (lobster dan sejenisnya), Rajungan (kepiting dan sejenisnya), kerang (dan sejenisnya), cumi-cumi (dan sejenisnya) dan lele.
- Daging : dari hewan yang berkaki 4 , yang memamah biak dan berkuku belah adalah kosher. Contoh hewan berkaki 4 yang kosher: sapi (tidak dengan bagian belakang) , biri-biri, bison, domba, rusa. Hewan berkaki 4 yang memamah biak saja atau berkuku belah saja adalah tidak kosher (haram). Contoh: unta, kuda, kelinci, marmut (memamah biak saja tapi tidak berkuku belah). Hewan berkaki 4 yang berkaki belah saja tetapi tidak memamah biak adalah tidak kosher (haram), contohnya : babi (Deutronomy 14:6). Dari hewan yang berkaki 2 ada yang kosher ada juga yang treyfah. Dari hewan berkaki 2 yang kosher contohnya: ayam, itik, kalkun (unggas peliharaan). Hewan berkaki 2 yang tidak kosher / treyfah, contohnya: Jenis elang dan unggas predator lainnya. (Levictus 11:3)
- Telur : telur dari unggas kosher adalah kosher, begitu pula sebaliknya, yang berasal dari treyfah adalah treyfah.
- Minyak / lemak / susu : sama halnya dengan telur, yaitu yang berasal dari hewan kosher adalah kosher dan yang berasal dari hewan treyfah adalah treyfah.
- Madu : madu adalah kosher, sejauh tidak termakan serangga nya.
- Segala jenis tikus : tikus, marmut, kelinci, tupai, dsb
- Segala jenis katak
- Segala jenis kucing : kucing, harimau, macan, singa, dsb
- Segala jenis anjing : anjing, serigala, beruang dsb
- Segala jenis binatang merayap (reptil) : ular, kadal, dsb
- Darah dari semua binatang
- Daging yang dikonsumsi bersama susu
- Daging yang dikonsumsi bersama ikan
- Binatang ampibi (hidup di dua alam, darat dan air)
- Ulat
- Serangga
- Daging busuk
Untuk susu, dapat dimakan bersama telur, dan susu dapat dimakan bersama ikan.
Nah, Saya kira artikel di atas cukup jelas buat readers. Bagaimana? Anda mengaku bahwa Anda nasrani? Kristen? Dimana akar iman Anda? Apakah dari Eropa, atau Ibrani? Jika Anda merasa bahwa sumber iman Anda berasal dari Ibrani, maka daging babi yang biasa Anda makan, kepiting dan udang yang banyak mengandung kolestrol, sebaiknya mulai dihindari.
Blog saya ini tidak menuntut Anda untuk menjadi seorang Judaism, Saya sendiri penyuka seafood dan pork. Namun hari demi hari, Saya pun berusaha belajar mengurangi konsumsi makanan yang tidak kosher. Karena menurut kedokteran, makanan yang tidak kosher adalah makanan yang paling banyak menyumbangkan bibit penyakit di dalam tubuh kita. Jangan takut untuk mencoba, dan mulai bergaya hidup sehat dimulai dari makanan kita.
Sumber : artikel, Heny Ratri. E (halalcorner.id)
Sincerely,
Ms. Lee