Tuesday 19 April 2016

Memahami Kode Plastik dan Artinya

Hi readers ! 
Pernahkah kalian menjumpai tanda-tanda seperti di atas di kemasan plastik? 
Tapi seberapa banyak dari kalian yang tau arti simbol-simbol tersebut? 
Gw pun juga baru tau, karena kebetulan company baru bergerak di bidang per plastikan, ga ada salahnya kalo gue bagi bagi ilmu buat kalian heheheh

Check it out
1. PET atau PETE (Polyethylene Etilen Terephalate)
Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih / transparan / tembus pandang, seperti botol air mineral, botol jus, wadah makanan dan hampir semua botol minuman lainnya.
Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapirsan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

Bahan ini dapat dibuat lagi ke dalam bulu domba kutub, serat, karpet, dll.
Permintaan untuk jenis plastik ini di antara komunitas pendaur ulang plastik relatif banyak, tetapi saat ini tingkat daur ulang untuk bahan ini tetap rendah sebesar 20%

Bahan PETE ini berbahaya bagi pekerja yang berhubungan dengan pengolahan maupun botol daur ulang botol PETE.
Pembuatan PETE menggunakan senyawa antimoni trioksida. Senyawa ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan dengan menghirup udara. Seringnya menghirup senyawa ini bisa mengakibatkan iritasi kulit dan saluran pernapasan.
Bagi wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran.
Bila melahirkan, anak kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang kambat hingga usia 12 bulan.


2. HDPE (High Density Polyethylene)
Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dll.
Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan LEBIH TAHAN LAMA TERHADAP SUHU TINGGI. Merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan, karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Jenis ini juga dapat digunakan kembali ke untuk bahan lantai ubin, drainase, botol HDPE baru, pipa, dll

3. PVC (Polyvinyl Chloride)
Ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi BERBAHAYA UNTUK GINJAL, hati dan berat badan.
Bahan ini mengandung klorin dan akan mengeluarkan racun jika dibakar.
PVC TIDAK BOLEH DIGUNAKAN dalam menyiapkan makanan atau kemasan makanan. Bahan ini juga dapat diolah kembali menjadi mudflaps, panel , tikar, dll.
PVC mengandung DEHA (diethylhydroxylamine) yang berbahaya bagi tubuh. Biasanya bahan ini bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini.
DEHA bisa lumer pada suhu -15°C

4. LDPE (Low Density Polyethylene)
LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, botol-botol yang lembek, pakaian, mebel, dll.
Sifat mekaanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu 60°C sangat resisten terhadap reaksi kimia.
Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tapi kuat.
Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap BAIK UNTUK TEMPAT MAKANAN, karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. LDPE dapat didaur ulang dengan banyak.

5. PP (Polypropylene)
Karakteristik adalah, biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan, dengan daya tembus uap yang rendah.
Ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap menjadikan jenis plastik ini merupakan pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman, seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, dan yang terpenting botol minum untuk bayi.

6. PS (Polystyrene)
Biasa dipakai sebagai tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
Bahan ini harus dihindari karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon esterogen pada wanita, yang berakibat pada masalah reproduksi dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang.
Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari) .
Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna jingga dan meninggalkan jelaga, mengandung benzene, suatu zat penyebab kanker dan tidak boleh dibakar.

7. OTHER (Polycarbonate)
Bahan untuk jenis plastik 7 (Other) ini ada 4 macam, yaitu:
1. SAN , styrene acrylonitrile
2. ABS, acrylonitrile butadiene styrene
3. PC, polycarbonate
4. Nylon

Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum oleh raga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik dan plastik kemasan.
SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.
Biasanya terdapat pada mangkuk, mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi.
Sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
Merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.

PC atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.
PC dapat mengeluarkan bahan utamanya, yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan atau minuman.

Ironisnya, botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, baik untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave atau dituangi air mendidih atau panas.

Tidak semua plastik nomor 7 adalah polikarbonat, bahkan segelintir berbahan nabati. Polikarbonat masih menjadi perdebatan dalam beberapa tahun terakhir, karena ditemukan pada aat mencuci BPA (bisphenol A) menjadi bahan hormon pengganggu kehamilan dan pertumbuhan janin.

Simbol plastik daur ulang pada dasarnya dirancang untuk membantu staf di pusat daur ulang, agar dapat memisahkan bahan untuk diproses dengan baik.
Pengetahuan dasar lambang ini juga dapat membantu kita dalam memastikan apakah barang plasti di rumah aman untuk kita dan anak-anak.

Berhati-hatilah dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1,3,6 dan 7 (PC) sebab seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi.
Gunakan hanya sekali pakai saja.
Cukup aman bila menggunakan plastik dengan kode 2,4,5 dan 7 (SAN atau ABS)
Bahan ini diolah kembali menjadi isolasi, kemasan, tempat tidur, dll.

Sumber

 
alis aquilae ♪ Blogger Template by Ipietoon Blogger Template